Thursday, January 1, 2015

PENGATURAN MAKAN UNTUK PASIEN HEMODIALISA


PROPOSAL PENYULUHAN
PENGATURAN MAKAN UNTUK PASIEN HEMODIALISA

Disusun sebagai salah satu tugas Praktik Kerja Lapangan 
Program Studi Diploma III Gizi

oleh:
Debi Putri Melilani
Dessy Nursetiani Rahayu








KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
JURUSAN GIZI
2014

RENCANA PENYULUHAN


1.    Pelaksana Penyuluhan     :  - Debi Putri Meilani
- Dessy Nursetiani Rahayu


3.    Judul Penyuluhan              :  Pengaturan Makan untuk
                                                  Pasien Hemodialisa
4.    Tujuan                                   :
a.  Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran dapat mengetahui pengaturan makanan untuk pasien hemodialisa.

b.  Tujuan Khusus
                        Setelah mengikuti penyuluhan tentang pengaturan makan untuk pasien hemodialisa, diharapkan sasaran dapat :
-       Mengetahui gambaran umum hemodialisa
-       Mengetahui tujuan diet untuk pasien hemodialisa
-       Mengetahui makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan pasien hemodialisa

5.    Sasaran                                : Pasien dan Keluarga Pasien
6.    Perencanaan tempat         : Ruang Tunggu Hemodialisa
7.    Hari dan Tanggal               : Senin, 16 Juni 2014
8.    Waktu                                    : 09.00 WIB
9.     Metode                                 : Ceramah dan tanya jawab
10.  Media                                    :  Leaflet, laptop, LCD, layar proyektor, dan microphone
11. Materi Penyuluhan
  1. Gambaran umum hemodialisa
  2. Tujuan diet untuk pasien hemodialisa
  3. Makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan pasien hemodialisa
12. Proses Penyuluhan
No
Komunikator
Komunikan
Waktu

1.

2.

3.
Pre Interaksi
Memberi salam dan memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema penyuluhan
Memberikan soal pre-test secara lisan

Menjawab salam

Mendengarkan

Menjawab
10 menit

4.



5.
Isi
Menjelaskan materi penyuluhan mengenai pengertian, tujuan, pengaturan makan untuk pasien hemodialisa
Memberikan kesempatan kepada komunikan untuk bertanya tentang materi yang disampaikan

Mendengarkan




Mengajukan pertanyaan
20 menit

6.

7.

8.
Penutup
Memberikan soal post-test secara lisan
Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan penyuluhan
Menutup penyuluhan, mengucapkan salam dan terima kasih

Menjawab

Mendengarkan

Menjawab salam
10 menit

13. Evaluasi
1.    Prosedur
Sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan, pemateri mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh klien (pre dan post test)
2.    Jenis test
Test yang dilakukan adalah test secara lisan yang berisi beberapa pertanyaan
3.    Soal pre dan post tes


MATERI PENYULUHAN


A.     Gambaran Umum Hemodialisa

Manajemen pada pasien gagal ginjal tahap akhir salah satu terapinya adalah hemodialisia. Gagal ginjal adalah tahap akhir dari penyakit ginjal kronik yang ditandai dengan kerusakan ginjal secara permanen dan penurunan fungsi ginjal yang ireversibel, dengan GFR < 5 mL/min/1,73 m2, yang memerlukan renal replacement therapy (RRT) berupa hemodialisis atau transplantasi ginjal (Suwitra, 2006).
Hemodialisa adalah suatu proses pembersihan darah dengan menggunakan ginjal buatan (dialyzer), dari zat-zat yang konsentrasinya berlebihan di dalam tubuh. Zat-zat tersebut dapat berupa zat yang terlarut dalam darah, seperti toksin ureum dan kalium, atau zat pelarutnya, yaitu air atau serum darah (Suwitra, 2006). Kesuksesan hemodialisa tergantung pada kepatuhan pasien. Pada populasi hemodialisa, prevalensi ketidakpatuhan cairan 60%, ketidakpatuhan diet 57%, waktu dyalisis terhambat 19%, ketidakpatuhan obat 9% (Griva, 2011). Pasien hemodialisa harus membatasi asupan cairan untuk mencegah overload cairan karena overload cairan kronis dapat mengakibatkan hipertensi, akut paru edema, gagal jantung kongestif, dan prematur kematian.
Hemodialisa dapat menyebabkan beberapa komplikasi, karena penyakit yang mendasari terjadinya penyakit ginjal kronik tersebut atau oleh karena proses selama menjalani hemodialisa tersebut atau dapat disebut juga komplikasi akut hemodialisa (Rahardjo et al., 2006).
B.    Pengaturan Makanan Untuk Pasien Hemodialisa
Diet yang diberikan pada pasien dengan penurunan fungsi ginjal tahap akhir dengan terapi pengganti, jika hasil tes klien kreatinin < 15 ml/ menit.


1.     Tujuan diet untuk pasien hemodialisa
a.  Mencukupi kebutuhan zat gizi sesuai kebutuhan perorangan agar status gizi optimal.
b.  Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
c.   Menjaga agar penumpukan produk sisa metabolisme protein tidak berlebihan.
d.  Pasien mampu melakukan aktifitas normal sehari-hari.

2.     Syarat diet
a.  Energi 35 kkal/kg BBI/hari
b.  Protein 1-1,2 gr/kgBBI/hari, 50% protein bernilai biologi tinggi
c.   Lemak normal, yaitu 15-30% dari kebutuhan energi total
d.  Karbohidrat cukup 55-75% dari kebutuhan energi total
e.  Natrium, yaitu 1 gram + 2 gram bila urine 1 liter/24 jam
f.    Kalium, yaitu 2 gram + 2 gram bila urine 1 liter/24 jam
g.  Cairan dibatasi, yaitu jumlah urine/24 jam ditambah 500 ml

3.  Makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan pasien hemodialisa
a.     Bahan Makanan Dianjurkan
-     Bahan makanan sumber karbohidrat: nasi, roti putih, mie, makaroni, spageti, lontong, bihun, makanan yang dibuat dari tepung-tepungan, gula, madu, sirup, permen, dll.
-     Bahan makanan sumber protein : telur, ayam, daging, ikan, susu (Dalam jumlah sesuai anjuran).
-     Sayur-sayuran : ketimun, terung, tauge, buncis, kacang panjang, kol, kembang kol, slada, wortel, jamur, dll . (Dalam jumlah sesuai anjuran).
-     Buah-buahan : nanas, pepaya, jambu biji, sawo, pear, strawberi, apel hijau, anggur, jeruk manis, dll. (Dalam jumlah sesuai anjuran).
(Direktorat Bina Gizi Subdit Bina Gizi Klinik, 2011)
                   
b.     Bahan Makanan Tidak Dianjurkan/ Dibatasi
-     Bahan makanan tinggi kalium bila hiperkalemia : singkong, kentang, havermout, ubi, kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai,  bayam, daun pepaya, daun singkong, kembang kol, jantung pisang, kelapa, pisang, alpokat, apel merah, duku, durian, belimbing. nangka, coklat, santan.
-     Hindari/batasi makanan tinggi natrium jika pasien hipertensi, udema dan asites. Bahan makanan tinggi natrium diantaranya adalah garam, vetsin, penyedap rasa/kaldu kering, makanan yang diawetkan, dikalengkan dan diasinkan, minuman bersoda.
-     Air minum dan kuah sayur yang berlebihan. Tips mengendalikan air minum: masukan air kadalam botol sesuai kebutuhan sehari, mengatasi rasa haus (cobalah permen, 1 slice jeruk manis, permen, air  dingin/batu es, berkumur, atau mandi), kurangi garam, gunakan bumbu-bumbu.

c.     Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
-     Makanlah secara teratur, porsi kecil sering.
-     Untuk membatasi banyaknya jumlah cairan, masakan lebih baik dibuat dalam bentuk tidak berkuah misalnya: ditumis, dikukus, dipanggang, dibakar, digoreng.
-     Bila ada edema (bengkak di kaki), tekanan darah tinggi, perlu mengurangi garam dan menghindari bahan makanan sumber natrium lainnya.
-     Makanan tinggi kalori seperti sirup, madu, permen, dianjurkan sebagai penambah kalori, tetapi hendaknya tidak diberikan dekat waktu makan, karena mengurangi nafsu makan.
-     Agar meningkatkan cita rasa, gunakanlah lebih banyak bumbu-bumbu seperti bawang, jahe, kunyit, salam, dll
-     Cara untuk mengurangi kalium dari bahan makanan : cucilah sayuran, buah, dan bahan makanan lain yang telah dikupas dan dipotong-potong kemudian rendamlah bahan makanan dalam air pada suhu 50-60 derajat celcius (air hangat) selama 2 jam, banyaknya air 10 kali bahan makanan. Air dibuang dan bahan makanan dicuci dalam air mengalir selama beberapa menit. Setelah itu masaklah. Lebih baik lagi jika air yang digunakan untuk memasak banyaknya 5 kali bahan makanan.
(Direktorat Bina Gizi Subdit Bina Gizi Klinik, 2011)

d.    Contoh Menu sehari
Misalnya:
Pasien (laki-laki) berusia 60 tahun, TB 165 cm, BB 55 kg.
Energi  = 35 x 55 = 1925 kkal
Protein = 1 x 55 = 55 g (11,4%)
Lemak  = 25% x 1925/9 = 53.5 g
KH        = 63,6% x 1925/4 = 306, 1 g
Menu sehari
Waktu
Menu
Jumlah
Gram
URT
Makan Pagi
Nasi
100
¾ gls
Semur telur
55
1 btr
Tumis wortel
50
½ gls
Pepaya
110
1 ptg bsr
Susu hangat
20
4 sdm
Selingan Pagi
Puding
120
1 ptg sdg
Makan Siang
Nasi
150
1 ¼ gls
Rolade daging
35
1 ptg sdg
Capcay
100
1 gls
Apel malang
75
1 bh sdg
Selingan Sore
Kue talam
50
2 bh sdg
Makan Malam
Nasi
100
¾ gls
Ayam bb kuning
40
1 ptg sdg
Sup sayuran
50
½ gls
Jeruk manis
110
1 bh bsr
Keterangan : URT = Ukuran Rumah Tangga

DAFTAR PUSTAKA

No comments:

Post a Comment

ASUHAN GIZI

. PEMERINTAH DAERAH PROVINSI...................... RSU ............................... FORMULIR CATATAN ASUH...