PROPOSAL
PENYULUHAN
PENGATURAN
MAKAN UNTUK PASIEN HEMODIALISA
Disusun
sebagai salah satu tugas Praktik Kerja Lapangan
Program Studi Diploma III Gizi
oleh:
Debi Putri Melilani
Dessy Nursetiani Rahayu
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
JURUSAN GIZI
2014
RENCANA PENYULUHAN
1.
Pelaksana Penyuluhan : - Debi Putri Meilani
- Dessy
Nursetiani Rahayu
3. Judul Penyuluhan : Pengaturan Makan untuk
Pasien Hemodialisa
4. Tujuan :
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran dapat mengetahui pengaturan
makanan untuk pasien hemodialisa.
b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan tentang
pengaturan makan untuk pasien
hemodialisa, diharapkan sasaran
dapat :
-
Mengetahui
gambaran umum hemodialisa
-
Mengetahui
tujuan diet untuk pasien hemodialisa
-
Mengetahui
makanan yang dianjurkan dan
yang tidak dianjurkan pasien hemodialisa
5. Sasaran : Pasien dan Keluarga
Pasien
6. Perencanaan tempat : Ruang Tunggu Hemodialisa
7. Hari dan Tanggal : Senin, 16 Juni 2014
8. Waktu : 09.00 WIB
9. Metode : Ceramah dan
tanya jawab
10. Media : Leaflet, laptop, LCD, layar proyektor, dan
microphone
- Gambaran
umum hemodialisa
- Tujuan
diet untuk pasien hemodialisa
- Makanan
yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan pasien hemodialisa
12.
Proses Penyuluhan
No
|
Komunikator
|
Komunikan
|
Waktu
|
1.
2.
3.
|
Pre
Interaksi
Memberi salam dan memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema penyuluhan
Memberikan soal pre-test secara lisan
|
Menjawab salam
Mendengarkan
Menjawab
|
10 menit
|
4.
5.
|
Isi
Menjelaskan materi penyuluhan mengenai pengertian, tujuan, pengaturan makan untuk pasien hemodialisa
Memberikan kesempatan kepada komunikan untuk bertanya
tentang materi yang disampaikan
|
Mendengarkan
Mengajukan pertanyaan
|
20
menit
|
6.
7.
8.
|
Penutup
Memberikan soal post-test secara lisan
Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan penyuluhan
Menutup penyuluhan, mengucapkan salam dan terima kasih
|
Menjawab
Mendengarkan
Menjawab salam
|
10
menit
|
13.
Evaluasi
1.
Prosedur
Sebelum
dan sesudah diberikan penyuluhan, pemateri mengajukan beberapa pertanyaan yang
harus dijawab oleh klien (pre dan post test)
2.
Jenis test
Test
yang dilakukan adalah test secara lisan yang berisi beberapa pertanyaan
3.
Soal pre dan post tes
MATERI PENYULUHAN
A.
Gambaran Umum Hemodialisa
Manajemen pada pasien gagal ginjal tahap akhir salah
satu terapinya adalah hemodialisia. Gagal ginjal adalah tahap akhir dari
penyakit ginjal kronik yang ditandai dengan kerusakan ginjal secara permanen
dan penurunan fungsi ginjal yang ireversibel, dengan GFR < 5 mL/min/1,73 m2,
yang memerlukan renal replacement therapy (RRT) berupa hemodialisis atau
transplantasi ginjal (Suwitra, 2006).
Hemodialisa adalah suatu proses pembersihan darah
dengan menggunakan ginjal buatan (dialyzer), dari zat-zat yang konsentrasinya
berlebihan di dalam tubuh. Zat-zat tersebut dapat berupa zat yang terlarut
dalam darah, seperti toksin ureum dan kalium, atau zat pelarutnya, yaitu air
atau serum darah (Suwitra, 2006). Kesuksesan
hemodialisa tergantung pada kepatuhan pasien. Pada populasi hemodialisa, prevalensi ketidakpatuhan cairan 60%, ketidakpatuhan
diet 57%, waktu dyalisis terhambat
19%, ketidakpatuhan obat 9% (Griva, 2011). Pasien hemodialisa harus membatasi
asupan cairan untuk mencegah overload cairan
karena overload cairan kronis dapat mengakibatkan hipertensi, akut paru edema,
gagal jantung kongestif, dan prematur kematian.
Hemodialisa dapat menyebabkan beberapa komplikasi, karena
penyakit yang mendasari terjadinya penyakit ginjal kronik tersebut atau oleh karena
proses selama menjalani hemodialisa tersebut atau dapat disebut juga komplikasi
akut hemodialisa (Rahardjo et al., 2006).
B. Pengaturan
Makanan Untuk Pasien Hemodialisa
Diet yang diberikan pada pasien dengan penurunan
fungsi ginjal tahap akhir dengan terapi pengganti, jika hasil tes klien
kreatinin < 15 ml/ menit.
1. Tujuan
diet untuk pasien hemodialisa
a. Mencukupi
kebutuhan zat gizi sesuai kebutuhan perorangan agar status gizi optimal.
b. Menjaga
keseimbangan cairan dan elektrolit.
c.
Menjaga agar penumpukan produk sisa metabolisme
protein tidak berlebihan.
d. Pasien
mampu melakukan aktifitas normal sehari-hari.
2. Syarat
diet
a. Energi
35 kkal/kg BBI/hari
b. Protein
1-1,2 gr/kgBBI/hari, 50% protein bernilai biologi tinggi
c.
Lemak normal, yaitu 15-30% dari kebutuhan energi
total
d. Karbohidrat
cukup 55-75% dari kebutuhan energi total
e. Natrium,
yaitu 1 gram + 2 gram bila urine 1 liter/24 jam
f.
Kalium, yaitu 2 gram + 2 gram bila urine 1 liter/24
jam
g. Cairan
dibatasi, yaitu jumlah urine/24 jam ditambah 500 ml
3.
Makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan pasien
hemodialisa
a. Bahan
Makanan Dianjurkan
- Bahan makanan sumber karbohidrat: nasi, roti
putih, mie, makaroni, spageti, lontong, bihun, makanan yang dibuat dari
tepung-tepungan, gula, madu, sirup, permen, dll.
- Bahan makanan sumber protein : telur, ayam,
daging, ikan, susu (Dalam jumlah sesuai anjuran).
- Sayur-sayuran : ketimun, terung, tauge, buncis,
kacang panjang, kol, kembang kol, slada, wortel, jamur, dll . (Dalam jumlah
sesuai anjuran).
- Buah-buahan : nanas, pepaya, jambu biji, sawo,
pear, strawberi, apel hijau, anggur, jeruk manis, dll. (Dalam jumlah sesuai
anjuran).
(Direktorat Bina Gizi Subdit Bina Gizi Klinik,
2011)
b. Bahan
Makanan Tidak Dianjurkan/ Dibatasi
- Bahan makanan tinggi kalium bila hiperkalemia :
singkong, kentang, havermout, ubi, kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, bayam, daun pepaya, daun singkong, kembang
kol, jantung pisang, kelapa, pisang, alpokat, apel merah, duku, durian, belimbing.
nangka, coklat, santan.
- Hindari/batasi makanan tinggi natrium jika
pasien hipertensi, udema dan asites. Bahan makanan tinggi natrium diantaranya
adalah garam, vetsin, penyedap rasa/kaldu kering, makanan yang diawetkan,
dikalengkan dan diasinkan, minuman bersoda.
-
Air minum
dan kuah sayur yang berlebihan. Tips mengendalikan air minum: masukan air
kadalam botol sesuai kebutuhan sehari, mengatasi rasa haus (cobalah permen, 1
slice jeruk manis, permen, air
dingin/batu es, berkumur, atau mandi), kurangi garam, gunakan
bumbu-bumbu.
c. Hal-Hal
yang Perlu Diperhatikan
- Makanlah secara teratur, porsi kecil sering.
- Untuk membatasi banyaknya jumlah cairan,
masakan lebih baik dibuat dalam bentuk tidak berkuah misalnya: ditumis,
dikukus, dipanggang, dibakar, digoreng.
- Bila ada edema (bengkak di kaki), tekanan darah
tinggi, perlu mengurangi garam dan menghindari bahan makanan sumber natrium
lainnya.
- Makanan tinggi kalori seperti sirup, madu,
permen, dianjurkan sebagai penambah kalori, tetapi hendaknya tidak diberikan
dekat waktu makan, karena mengurangi nafsu makan.
- Agar meningkatkan cita rasa, gunakanlah lebih
banyak bumbu-bumbu seperti bawang, jahe, kunyit, salam, dll
- Cara untuk mengurangi kalium dari bahan makanan
: cucilah sayuran, buah, dan bahan makanan lain yang telah dikupas dan
dipotong-potong kemudian rendamlah bahan makanan dalam air pada suhu 50-60 derajat
celcius (air hangat) selama 2 jam, banyaknya air 10 kali bahan makanan. Air
dibuang dan bahan makanan dicuci dalam air mengalir selama beberapa menit.
Setelah itu masaklah. Lebih baik lagi jika air yang digunakan untuk memasak
banyaknya 5 kali bahan makanan.
(Direktorat Bina Gizi Subdit Bina Gizi Klinik, 2011)
d. Contoh
Menu sehari
Misalnya:
Pasien (laki-laki) berusia 60
tahun, TB 165 cm, BB 55 kg.
Energi = 35 x 55 = 1925 kkal
Protein = 1 x 55 = 55 g (11,4%)
Lemak = 25% x 1925/9 = 53.5 g
KH = 63,6% x 1925/4 = 306, 1 g
Menu sehari
Waktu
|
Menu
|
Jumlah
|
|
Gram
|
URT
|
||
Makan Pagi
|
Nasi
|
100
|
¾ gls
|
Semur telur
|
55
|
1 btr
|
|
Tumis wortel
|
50
|
½ gls
|
|
Pepaya
|
110
|
1 ptg bsr
|
|
Susu hangat
|
20
|
4 sdm
|
|
Selingan Pagi
|
Puding
|
120
|
1 ptg sdg
|
Makan Siang
|
Nasi
|
150
|
1 ¼ gls
|
Rolade daging
|
35
|
1 ptg sdg
|
|
Capcay
|
100
|
1 gls
|
|
Apel malang
|
75
|
1 bh sdg
|
|
Selingan Sore
|
Kue talam
|
50
|
2 bh sdg
|
Makan Malam
|
Nasi
|
100
|
¾ gls
|
Ayam bb kuning
|
40
|
1 ptg sdg
|
|
Sup sayuran
|
50
|
½ gls
|
|
Jeruk manis
|
110
|
1 bh bsr
|
Keterangan : URT = Ukuran Rumah
Tangga
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment