Tuesday, October 28, 2014

PENYULUHAN ASI EKSLUSIF


PROPOSAL
“AKU AKTIF KARENA IBUKU MEMBERI ASI EKSLUSIF”


disusun untuk memenuhi salah satu tugas  Mata Kuliah Penyuluhan dan Konsultasi Gizi Lanjut

Oleh :
Kartika Estiani
 Annisa Rifyanti
Dessy Nursetiani Rahayu
Agustina Sihombing
Shintia Elpandari
2A





POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
                                                    JURUSAN GIZI
2013


PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Setiap orangtua pasti menginginkan bayinya lahir secara normal, sehat dan dapat tumbuh secara optimal, serta diharapkan menjadi manusia yang berkualitas dan berguna bagi masyarakat. Tugas mulia seorang ibu adalah hamil, melahirkan, kemudian menyusui bayinya.
Bayi baru lahir perlu mendapat perawatan yang optimal sejak dini, termasuk pemberian makanan yang ideal. Tidak ada satupun makanan yang ideal untuk bayi baru lahir selain ASI. World Health Organization (WHO) dan United Nations Children’s Fund (UNICEF) menganjurkan pemberian ASI secara eksklusif, yaitu ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan, tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain selain ASI.
Bagi bayi usia 0-6 bulan, ASI eksklusif merupakan makanan tunggal yang memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan sampai usia 6 bulan. Pada usia tersebut, sistem pencernaannya belum sempurna dan belum siap menerima makan selain ASI. Pemberian MP-ASI sebelum bayi berusia 6 bulan dapat memicu bayi mengalami obesitas di kemudian hari, karena proses pemecahan sari- sari makanan belum sempurna. Bahkan ada beberapa kasus ekstrem bayi memerlukan tindakan pembedahan akibat pemberian MP-ASI terlalu dini (bayi mengalami obstruksi ileus/ usus terpelintir). Apapun yang terjadi, bayi berhak mendapatkan ASI eksklusif dan ibu wajib memberikannya.
Dalam kenyataannya, pemberian ASI eksklusif selama enam bulan tidak sesederhana yang dibayangkan. Banyak kendala yang timbul dalam upaya memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi. Akan tetapi dengan motivasi ibu/ayah yang kuat, pengetahuan dasar yang dimiliki ibu dan ayah, serta usaha yang terus menerus, sabar dan tekun, serta didukung oleh fasilitas persalinan sayang bayi tidak mustahil pemberian ASI eksklusif dapat berhasil.
1.2  Landasan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan atas dasar terdapatnya beberapa kasus ibu yang tidak melakukan pemberian ASI-ekslusif.


1.3 Tujuan Kegiatan
1.3.1   Tujuan Umum
Ibu hamil mengetahui pentingnya pemberian ASI-eklusif pada anak.
1.3.2   Tujuan Khusus
1.  Ibu mempunyai keinginan untuk memberikan ASI-ekslusif kepada anaknya.
2.  Ibu mampu melakukan pemberian ASI-ekslusif dengan baik dan benar.
3.  Ibu mampu menjelaskan kembali mengenai pentingnya pemberian ASI-Ekslusif kepada rekan-rekannya.

1.4 Pelaksanaan
1.4.1     Tema dan Judul Kegiatan
Tema        : Penyuluhan tentang ASI-Ekslusif pada Ibu Hamil
Judul        : Aku Aktif Karena Ibuku Memberi ASI-Ekslusif
1.4.2     Waktu dan Tempat
Kegiatan penyuluhan akan dilaksanakan, pada waktu pelaksanaan Posyandu di daerah setempat.
hari, tanggal       : Minggu, 2 Juni 2013
waktu                  : 09.00 - 10.00 WIB
tempat                 : Posyandu RW 02

1.5 Sasaran Kegiatan
Sasaran dari penyuluhan ini ditujukan untuk ibu hamil di cakupan Posyandu daerah setempat.

a)  Sasaran Primer
1.                                                               Ibu mengetahui pentingnya pemberian ASI-eklusif pada anak.
2.                                                               Ibu mampu melakukan pemberian ASI-ekslusif dengan baik.
3.   Ikut menyebarluaskan pada ibu lainnya tentang pentingnya pemberian ASI-ekslusif

b)  Sasaran Sekunder
1.  Kader dapat mengetahui dan penjelasan pada ibu hamil yang datang ke posyandu mengenai ASI-ekslusif.
2.  Kader dapat memberikan contoh pada ibu hamil yang datang ke posyandu mengenai pemberian ASI-ekslusif yang baik.

c)  Sasaran Tersier
Membantu terselenggaranya program pemerintah setempat mengenai pemberian ASI-ekslusif.

1.6  Pendekatan
Rangkaian kegiatan Penyuluhan Pemberian ASI ekslusif dilaksanakan dengan pendekatan secara visual, audiovisual yang sesuai dengan ketersediaan fasilitas di lapangan., dan melibatkan secara aktif peserta (melakukan simulasi).

1.7    Rencana Evaluasi
Evaluasi setelah proses pelaksanaan penyuluhan dilakukan dengan cara melakukan sesi tanya jawab dan jajak pendapat.


ISI

Materi Penyuluhan

ASI EKSKLUSIF

  • ASI merupakan makanan penting bagi bayi
  • Banyaknya keuntungan pemberian ASI
  • Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
  • Tips memperbanyak ASI
  • Solusi memberikan ASI pada kondisi tertentu
  • Cara memberikan ASI eksklusif yang baik dan benar
  • Praktik menyusui secara baik dan benar


PENUTUP


Demikianlah proposal kegiatan ini kami susun sebagai rancangan dari pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan dibuat untuk dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Semoga dengan telah terlaksananya kegiatan ini, masyarakat setempat terutama kelompok ibu hamil  akan semakin paham mengenai pentingnya pemberian ASI-Ekslusif. Dukungan dari semua pihak kami harapkan demi terlaksananya kegiatan ini.




Lampiran I
Susuna Acara
Penyuluhan ASI- Ekslusif
Aku Aktif Karena Ibuku Memberi ASI-Ekslusif

Waktu
Kegiatan
08.45 – 09.00
Pengkondisian Acara
09.00 – 09.05
Pembukaan
09.05 – 09.20
Penyampaian materi
09.20 – 09.50
Simulasi
09.50 – 10.00
Sesi Tanya Jawab dan jajak pendapat
10.00 – 10.05
Penutupan











Lampiran II
 Pelaksana
Penyuluhan ASI- Ekslusif
Aku Aktif Karena Ibuku Memberi ASI-Ekslusif
                                               
Moderator                  : Kartika Estiani
Pemberi Materi         : 1. Annisa Rifyanti
                                       2. Shintia Elpandari
Simulasi                    : 1. Agustina Sihombing
                                       2. Dessy Nursetiani Rahayu


Lampiran III
Anggaran Dana



No.
Pengeluaran
Rincian
Jumlah
Harga
1.
Pembuatan dan pembelian media
Leaflet
Boneka bayi
Boneka payudara
Flipchart
50 buah
1 buah
1 buah
1 paket
Rp 200.000,00
2
Souvenir dan Door Prize
Handuk kecil
Hadiah
50 buah
5 buah
Rp 250.000,00
TOTAL
Rp 450.000,00


KMS (KARTU MENUJU SEHAT)

PROPOSAL

MATERI REFRESHING KADER DESA ..................
“KMS (KARTU MENUJU SEHAT)”


disusun oleh:

Dessy Nursetiani Rahayu  P17331111025

Description: poltekkes%20kemenkes%20trans
 










POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
JURUSAN GIZI
2014

A.        LATAR BELAKANG
Selama ini kebanyakan posyandu dilaksanakan hanya untuk mengikuti program pemerintah. Namun, pada pelaksanaannya belum semua mengikuti syarat pelayanan yang seharusnya dilakukan. Hal tersebut dapat mempengaruhi kinerja posyandu masih belum optimal. Dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan di posyandu, maka diperlukan peningkatan pengetahuan kader posyandu sebagai pelaksana kegiatannya.
Pertumbuhan balita dapat dipantau dengan menimbang berat badan anak di posyandu setiap bulan. Hasil penimbangan balita diterjemahkan ke dalam KMS (Kartu Menuju Sehat) yang menghasilkan status pertumbuhan balita (Naik/Tidak Naik). Akan tetapi pengetahuan tentang pengertian, tujuan, manfaat KMS, masih banyak kader yang belum mengetahuinya. Berdasarkan hasil pengumpulan data pengetahuan rata-rata yang telah dicapai kader yaitu 73.7 % (masih tergolong kurang). Pengetahuan ini salah satunya tentang KMS.
Peningkatan pengetahuan kader tentang KMS, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan kader dan menunjang pemberian informasi pada ibu bayi/balita di posyandu tentang KMS. Sehingga pelaksanaan pelayanan di posyandu dapat meningkat. Oleh karena itu, pada kegiatan Refreshing Kader terdapat pemberian materi tentang KMS (Kartu Menuju Sehat).

B.        TUJUAN KEGIATAN
Untuk meningkatkan pengetahuan kader posyandu tentang KMS (Kartu Menuju Sehat).

C.        SASARAN
                   Sasaran kegiatan ini yaitu kader posyandu Desa ...................


D.        WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada :

Hari, tanggal                :  Rabu, 19 Maret 2014
Waktu                           :  Pukul 09.00 s/d 13.00 WIB
Tempat                         :  Balai Desa ..................

E.     MATERI
Materi pada kegiatan ini akan menggunakan metode penyuluhan, dengan menggunakan media flipchart.

F.      EVALUASI
Peserta :
·                                                                                           Evaluasi formatif : dilakukan ketika penyuluhan berlangsung (menggunakan sesi tanya jawab)
·                                                                                           Evaluasi sumatif        :    dilakukan pre-post test kepada peserta


G.     PENUTUP
Demikian proposal ini dibuat sebagai dasar dalam melaksanakan kegiatan Refreshing Kader. Semoga acara ini tidak hanya sekedar untuk kepentingan jurusan gizi pribadi, namun manfaatnya juga sampai pada masyarakat baik dalam hal gizi dan kesehatan.
Lampiran 1
ISI MATERI
KMS (KARTU MENUJU SEHAT)

Pertumbuhan balita dapat dipantau dengan menimbang berat badan anak setiap bulan. Hasil penimbangan balita diterjemahkan ke dalam KMS (Kartu Menuju Sehat) yang menghasilkan status pertumbuhan balita.

Apa itu KMS?
KMS adalah kartu untuk mencatat dan memantau pertumbuhan dan perkembangan anaknya.
Kartu ini memuat data pertumbuhan anak berdasarkan pengukuran antropometri serta beberapa informasi lain mengenai perkembangan anak yang dicatat setiap bulan dari sejak lahir sampai usia 5 tahun. KMS juga dapat diartikan sebagai “raport” kesehatan balita.

Apa Fungsi KMS?
·      Sebagai alat untuk memantau pertumbuhan anak
·      Sebagai catatan pelayanan kesehatan anak
·      Sebagai alat edukasi, melalui pesan-pesan dasar yang dicantumkan dalam KMS.

Apa Manfaat KMS?
·      Bagi orang tua
Orang tua dapat mengetahui status pertumbuhan anaknya. Apabila diketahui ada gangguan pertumbuhan (contoh: BB tidak naik), orang tua balita dapat melakukan tindakan perbaikan, seperti memberikan makan lebih banyak atau membawa anak ke sarana/fasilitas pelayanan kesehatan. Orang tua balita juga dapat mengetahui apakah anaknya telah mendapat imunisasi tepat waktu dan lengkap, serta mendapat kapsul vitamin A secara rutin sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
·       Bagi Kader
KMS digunakan untuk mencatat berat badan anak dan pemberian kapsul vitamin A serta hasil penimbangan. Hasil penentuan status pertumbuhan anak dalam KMS dapat digunakan oleh kader sebagai dasar untuk melakukan rujukan bila anak diketahui mengalami gangguan pertumbuhan. KMS juga dapat digunakan kader untuk memberikan pujian pada ibu yang berat badan anaknya baik, serta untuk mengingatkan ibu agar menimbangkan anaknya di posyandu pada bulan berikutnya.

·      Bagi Petugas Kesehatan
Menggambarkan status pertumbuhan berdasarkan grafik pertumbuhan anak dalam KMS.
a.  Tidak Naik (T); grafik berat badan memotong garis < KBM.
b.  Naik (N); grafik berat badan memotong garis pertumbuhan diatasnya, kenaikan berat badan > KBM.
c.   Naik (N); grafik berat badan mengikuti garis pertumbuhannya; kenaikan berat badan > KBM.
d.  Tidak Naik (T); grafik berat badan mendatar, kenaikan BB < KBM.
e.  Tidak Naik (T); grafik berat badan menurun, grafik berat badan < KBM.

Menindaklanjuti Hasil Penimbangan
·      Berat Badan Naik
-     Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke posyandu
-     Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik pertumbuhan abaknya yang tertera pada KMS secara sederhana
-     Anjurkan kepada ibu untuk mempertahankan kondisi anak dan berikan nasiihat tentang pemberian makan anak sesuai golongan umurnya.
-     Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya.


·       Berat Badan Tidak Naik 1 Kali
-     Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke Posyandu
-     Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik pertumbuhan abaknya yang tertera pada KMS secara sederhana
-     Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan (batuk, diare, panas, rewel, dll) dan kebiasaan makan anak.
-     Berikan penjelasan tentang kemungki9nan penyebab berat badan tidak naik tanpa menyalahkan ibu.
-     Berikan nasehat kepada ibu tentang anjuran pemberian makan anak sesuai golongan umurnya.
-     Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya.

·      Berat Badan Tidak Naik 2 Kali atau berada di Bawah Garis merah
-     Berikan pujian kepada ibu uang telah membawa balita ke Posyandu dan anjurkan untuk datang kembali bulan berikutnya.
-     Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik pertumbuhan anaknya yang tertera pada KMS secara sederhana.
-     Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan (batuk, diare, panas, rewel, dll) dan kebiasaan makan anak.
-     Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab berat badan tidak naik tanpa menyalahkan ibu.
-     Berikan nasehat kepada ibu tentang anjuran pemberian makan anak sesuai golongan umurnya.
-     Rujuk anak ke Puskesmas/Pustu/Poskesdes.

·      Titik-Titik Berat Badan dalam KMS Terputus-Putus (Tidak Teratur)
-     Pendekatan dan penyuluhan tentang manfaat memantau proses pertumbuhan anak.

-     Diberi motivasi untuk menimbang secara teratur setiap bulan.

ASUHAN GIZI

. PEMERINTAH DAERAH PROVINSI...................... RSU ............................... FORMULIR CATATAN ASUH...