Sunday, December 28, 2014

SURAT UNTUK AYAH


by Dessy Nursetia
Ayah, putrimu ini sangat jauh dari kesempurnaan dan mungkin jauh dari yang ayah harapkan. Saya mengakui tingkah laku saya yang selalu membuat ayah merasa kesal, merasa tidak dihargai, dan merasa sakit hati. Itu hal yang paling saya takutkan, membuat ayah sedih adalah hal yang membuat saya merasa menjadi seorang yang paling berdosa dan merasa tak pantas menjadi anak ayah. Tapi itu semua tidak begitu adanya, bukan itu maksud saya.. setiap saya bertingkah tidak pernah terlintas sedikitpun untuk melakukan hal-hal yang dapat membuat ayah sedih, marah, dan kecewa.
Ayah, saya sangat ingin mengerti ayah.. ingin seperti orang lain bahkan mungkin seperti adik saya yang dekat dengan ayah.. karena kedekatan saya dengan ayah dapat dikatakan tidak terlalu dekat, dibandingkan kedekatan saya dengan ibu. Tapi bukan itu maksud saya, saya hanya merasa lebih nyaman dengan ibu karena sesama perempuan sehingga merasa perlu bercerita keluh kesah menyelesaikan masalah hanya kepada ibu. Saya hanya tidak ingin menambah beban ayah ketika harus ikut hawatir dengan hal-hal yang berhubungan dengan saya. Karena, saya tau tanpa saya cerita kepada ayah, ayah pun akan tetap menanyakannya kepada ibu.
Ayah, sekarang usia saya 21 tahun.. selama ini pengorbanan ayah sangaaat banyak bahkan sampai detik ini, dan akan begitu seterusnya. Saya tau ayah tidak pernah sekalipun mengeluh. Ketika hari itu ayah bersedih karena sudah sampai batas usaha ayah, disanalah saya merasa sangat sakit hati kepada diri sendiri. Saya merasa menjadi anak yang tidak berguna karena tidak bisa berbuat apa-apa untuk membantu ayah, bahkan uang 100 rupiah pun tak dapat saya hasilkan ketika itu. Sekarang, ketika saya memutuskan untuk mengabdikan diri di salah satu rumah sakit, saya berharap agar kehawatiran ayah selama ini terjawab sudah, saya berharap suatu saat saya akan membuat ayah bahagia dan berkata “saya bukan apa apa tanpa ayah, tanpa doa ayah, tanpa pengorbanan ayah..”
Ayah, bebebera waktu tekakhir ini saya mencoba merenungkan apa yang selama ini saya lakukan kepada ayah. Saya ingin berubah, saya selalu ingin memahami apa isi hati ayah.. Sampai suatu saat saya menemukan ini, apakah ini isi hati ayah selama ini?
Apa salah ayah, Nak?
Ayah hanya tidak bisa mengungkapkan rasa sayang secara nyata kepada anak perempuannya..
Ayah hanya ingin membuatmu tertawa sehingga membuat kata-kata lucu, yang justru hanya membuatmu semakin kesal..
Ayah hanya tidak ingin membuatmu sedih, sehingga ayah tidak menunjukan rasa sedih ayah..
Ayah hanya ingin membuat mu bahagia sehingga ayah bekerja keras dan diam-diam membelikan apa yang kamu inginkan semampu ayah..
Ayah hanya tak bisa membedakanmu yang sudah dewasa karena bagi ayah kamu adalah putri kecil ayah..
Ayah  hanya tidak ingin membuatmu mudah rapuh, sehingga ayah sedikit tegas kepadamu..
Ayah hanya tak bisa menunjukan perhatian dan rasa rindu ayah, sehingga ayah hanya menanyakan kabarmu mengatas namakan ibumu..
Ayah selalu ingin melakukan apapun yang membuatmu bahagia..
Ayah hanya ingin tau apa mau mu...

Ayah sekarang saya mengerti, ternyata selama ini saya melupakan betapa besarnya kasih sayang seorang ayah... semoga ini belum terlambat..
Ayah ada yang sangat ingin saya katakan saat ini...

“TERIMA KASIH AYAH”          

No comments:

Post a Comment

ASUHAN GIZI

. PEMERINTAH DAERAH PROVINSI...................... RSU ............................... FORMULIR CATATAN ASUH...