Thursday, July 30, 2020

ASUHAN GIZI

.
PEMERINTAH DAERAH
PROVINSI......................
RSU ...............................
FORMULIR
CATATAN ASUHAN GIZI

Nama             : ……L/P                   
Tanggal Lahir  : ……………….
Rekam Medik  : ……………….
  Ruangan : ……………..      Kelas : …..               
ASESMEN GIZI LANJUT
  RIWAYAT KLIEN
Umur                : ……………
Pekerjaan       : ……………
Pendidikan     : ……………
Suku/Agama            : ………………
Mobilitas                   : ……………..
Diagnosa dokter     : ……………….
Riwayat medis/kesehatan pasien/keluarga:
……………………………………………………………...
………………………………………………………..…….
  RIWAYAT GIZI
Alergi makan    : ada/tidak*)
 Pantangan makan : …………............
Ketidaksukaan makan : ……………….......
  (udang/telur/ikan/………………….)           Pengalaman diet/konseling sebelumnya : ada/tidak*)
  Asupan Makan  : ……………………………………………………………………………………………………………………………..
  ………………………………………………………………………………………………………………………………………….
 ………………………………………………………………………………………………………………………………………….           
  ANTROPOMETRI
Berat Badan   : …………kg
Tinggi Badan  : ………...cm
IMT                   : ……...... kg/m2
Riwayat penurunan Berat Badan  :
Berat Badan Biasanya : ………..kg
Penurunan : …..% dalam …. minggu/bulan
Pengukuran lainnya :
………………………………...........
…..……..…………………..…........
  BIOKIMIA TERKAIT GIZI
  ………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
  ………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
.
  FISIK TERKAIT GIZI
Atrofi otot lengan: ada/tidak*)
Hilang lemak subkutan: ada/tidak*)
Nafsu makan: baik/tidak*)
Mual: ada/tidak*)
Muntah: ada/tidak*)
Kembung: ada/tidak*)
Gangguan menelan: ada/tidak*)
Gangguan mengunyah: ada/tidak*)
Gangguan menghisap: ada/tidak*)
Diare: ada/tidak*)
Konstipasi: ada/tidak*)
Oedema: ada/tidak*)
  Tanda vital : …………………………………………………………………………………………………………………………….……..
  Data lain : ……………………………………………………………………………………………………………………….......................
DIAGNOSIS GIZI
 (bisa pilih lebih dari satu sesuai hasil asesmen, atau mengisi yang belum ada pada daftar)
Kode
Problem - Etiologi - Sign/ Symtomps
NI 1.2
Asupan energi inadekuat berkaitan dengan  ......................................................................................................
ditandai dengan ………………………………………………………………………………..…………….….…………
NI 2.1
Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan  ....................................................................................................
ditandai dengan ……………………………………………………………………………………………..….…………
NC 1.1
Kesulitan menelan  berkaitan dengan …………………………………………………………………….…...............
ditandai dengan ……………………………………………………………………………………………….…...............
NC 1.4
Perubahan fungsi gastrointestinal berkaitan dengan ……………………………………………………................
ditandai dengan ……………………………………………………………………………………………………………
NC 2.1
Gangguan utilitas zat gizi berkaitan dengan …………………………………………………………………………
ditandai dengan ……………………………………………………………………………………………………………
NC 2.2
Perubahan nilai laboratorium terkait gizi berkaitan dengan ……………………………………………....………
ditandai dengan .....................................................................................................................................................
NC 3.1
Underweight  berkaitan dengan …………………………………………………………………………………………
ditandai dengan ……………………………………………………………………………………………………………
NC 3.2
Penurunan berat badan yang tidak diharapkan berkaitan dengan ………………………………………………
ditandai dengan ……………………………………………………………………………………………………………
NC 4.1
Malnutrisi berkaitan dengan ……………………………………………………………………………………………
ditandai dengan ……………………………………………………………………………………………………………
NB 1.3
Pemilihan makan yang salah berkaitan dengan ……………………………………………...................................
ditandai dengan .....................................................................................................................................................
NO 1.1
Tidak ada diagnosis gizi untuk saat ini


.
INTERVENSI GIZI
  Tujuan Diet   : …………………………………………………………………………………………………………………….…….…..…
  ……………………………………………………………………………………………………………………..........................................
  Preskripsi Diet
-  Kebutuhan : Energi : …… kkal/hari,  
                    Protein  : …… g/hari,   Lemak : …… g/kkal,   Karbohidrat : …… g/kkal
-  Jenis diet   : Diet makanan seimbang / DM/ RG/ DL/ DJ/ RP/ RS/ DH/ R.Purin/ RL/ TKTP/…………………...*)
-  Rute           : Oral/ Enteral / …………………..*)
-  Bentuk makanan/formula : Makanan biasa/ lunak/ lumat/cair/ …………….. *)
-  Frekuensi   : ………………………………………………………………………………………………………………
RENCANA MONITORING DAN EVALUASI
 
Indikator
Evaluasi
Target









.

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                             
     Tanggal :
Tanda tangan,
Nutrisionist


                    U

Monday, January 2, 2017

KONSUMSI GULA GARAM DAN LEMAK (GGL) 4:1:5 PROJECT

Apa Resolusimu di Tahun Baru?
Mau Coba Gaya Hidup Sehat?

Yuk Mulai Hidup Sehat, Bergizi Seimbang di Tahun Baru!
Pakai kode “415”

Teman.. Mulailah Dengan Membagi Konsumsi GULA, GARAM, dan LEMAK (GGL) Secara Bijak ya!!
“415”
G4, G1, L5 :
-   4 sdm (sendok makan) “GULA” per orang per hari, (setara dengan 50 gram)
-   1 sdt (sendok teh) “GARAM” per orang per hari, (setara dengan 5 gram)
-   5 sdm (sendok makan) “MINYAK” per orang per hari, (setara dengan 67 gram)

Anjuran ini sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor 30 Tahun 2013, Tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam, dan Lemak Serta Pesan Kesehatan Untuk Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji.

Salam Sehat Bergizi Seimbang!! ^^

#415 #GGL #nutrisionist #healthier2017 #pedomangiziseimbang 







Sunday, November 6, 2016

CHILDHOOD OVERWEIGHT AND OBESITY

Hal yang menjadi perhatian dunia saat ini,

Anak obesitas merupakan salah satu tantangan kesehatan masyarakat paling serius dari abad ke-21. Masalah global ini terus mempengaruhi banyak negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, khususnya di perkotaan. Prevalensi meningkat pada tingkat yang mengkhawatirkan. Secara global, pada tahun 2013 jumlah anak yang kelebihan berat badan di bawah usia lima tahun, diperkirakan lebih dari 42 juta. Dekat dengan 31 juta di antaranya hidup di negara-negara berkembang.

Anak dengan kelebihan berat badan dan obesitas cenderung tetap obesitas saat dewasa dan lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit tidak menular seperti diabetes dan penyakit kardiovaskular di usia muda. Kegemukan dan obesitas, serta penyakit terkait mereka, sebagian besar dapat dicegah. Pencegahan obesitas karena itu perlu prioritas tinggi.

WHO Negara Anggota di Majelis Kesehatan Dunia ke-66 telah menyepakati target NCD global yang sukarela untuk menghentikan kenaikan diabetes dan obesitas.
Prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas pada remaja didefinisikan menurut WHO referensi pertumbuhan untuk anak usia sekolah dan remaja (kelebihan berat badan = satu indeks massa tubuh deviasi standar untuk usia dan jenis kelamin, dan obesitas = dua indeks massa deviasi tubuh standar untuk usia dan jenis kelamin).


SUMBER: http://www.who.int/dietphysicalactivity/childhood/en/


LALU BAGAIMANA TERAPI GIZI UNTUK KEGEMUKAN DAN OBESITAS PADA ANAK ?
Akan dibahas selanjutnya

Saturday, November 5, 2016

LANGKAH-LANGKAH PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT)

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR

Proses  asuha gizi  terstandar  (PAGT )  harus  dilaksanakan  secara berurutan dimulai dari langkaasesmen, diagnosis, intervensi  dan monitorin dan  evaluasi  gizi (ADIME).  Langkah-langkah  tersebut saling berkaitan  satdengan lainnya dan  merupakan siklus yang berulang   terus  sesuai  respon/perkembangan  pasien.   Apabila tujuan  tercapai  maka proseini akan dihentikan, namun  bila tujuan  tidak tercapai  atau tujuan  awal tercapai  tetapi  terdapat masalah  gizi baru  makproses  berulang kembali mulai dari assessment gizi. Contoh alur proses PAGT di rawat inap dan rawat jalan.

LANGKAH-LANGKAH PAGT

LANGKAH 1 : ASESMEN GIZI

a.    Tujuan Asesmen Gizi :

Mengidentifikasi problem gizi dan faktor penyebabnya melalui pengumpulan, verifikasi dan interpretasi data secara sistematis.

b.    Langkah Asesmen Gizi

1)    Kumpulkan dan pilih data yang merupakan  faktor yang dapat mempengaruhi status gizi dan kesehatan

2)    Kelompokkan data berdasarkan  kategori asesmen gizi:

a)    Riwayat gizi dengan kode FH (Food History)
b)    Antropometr dengan  kode   AD (Anthropometry Data)
c)    Laboratorium dengan kode BD (Biochemical Data)
d)    Pemeriksaan  fisik gizi dengan kode  PD (Physical Data)
e)    Riwayat klien dengan kode CH (Client History)

3)      Data diinterpretasi dengan membandingkan terhadap kriteria atau standar yang sesuai untuk mengetahui terjadinya penyimpangan.

Data asesmen gizi  dapat diperoleh melalui interview/ wawancara; catatan medis; observasi serta informasi dari tenaga kesehatan lain yang  merujuk.

LANGKAH 2 : DIAGNOSIS GIZI

Diagnosis  gizi sangat  spesifik dan  berbeda dengan diagnosis medis. Diagnosis gizi bersifat sementara sesuai dengan respon pasien. Diagnosis gizi adalah masalah gizi spesifik yang menjadi tanggung jawab dietisien untuk menanganinya.

a.     Tujuan Diagnosis  Gizi

Mengidentifikasi  adany problem   gizi,  faktor  penyebab yang mendasarinya, dan menjelaskan tanda dan gejala yang melandasi adanya problem gizi.

b.    Cara Penentuan Diagnosis Gizi

1)    Lakukan integrasi dan analisa data asesmen dan tentukan indikator asuhan gizi. Asupan makanan dan zat gizi yang tidak  sesuai  dengan kebutuhan akan  mengakibatkan terjadinya perubahan dalam tubuh. Hal ini ditunjukkan dengan perubahan laboratorium,  antropometri dan kondisi  klinis tubuh.  Karena itu, dalam  menganalisis data asesmen  gizi penting  mengkombinasikan seluruh informasi dari riwayat gizi, laboratorium,  antropometri, status klinis dan riwayat pasien secara bersama-sama.

2)    Tentukandomain  dan problem/masalah gizi berdasarkan  indikator  asuhan  gizi (tanda  dan  gejala). Problem gizi dinyatakan  dengan terminologi  diagnosis gizi yang  telah  dibakukan.  Perlu diingat  bahwa  yang diidentifikasi sebagai diagnosis gizi adalah problem yang penanganannya berupa terapi/intervensi gizi. Diagnosis gizi adalah masalah gizi spesifik yang menjadi tanggung jawab  dietisien  untuk  menanganinya. Penamaan masalah dapat merujuk pada terminologi diagnosis gizi.

3)    Tentukan etiologi (penyebab problem).
4)    Tulis  pernyataan  diagnosis   gizi  dengan  format  PES
(Problem-Etiologi-Signs and Symptoms).

c.     Domain Diagnosis Gizi

Diagnosis gizi dikelompokkan dalam 3 (tiga) domain yaitu:

1)    Domain Asupan
2)    Domain Klinis
3)    Domain Perilaku-Lingkungan

Setiap   domain   menggambarkan  karakteristik   tersendiri dalam memberi kontribusi terhadap gangguan kondisi gizi.

d.    Etiologi Diagnosis Gizi

Etiologi mengarahkan intervensi  gizi yang akan dilakukan. Apabila intervensi gizi tidak dapat mengatasi faktor etiologi, maka  target   intervensi  gizi ditujukan  untuk  mengurangi tanda dan gejala problem gizi.


LANGKAH 3: INTERVENSI GIZI

Intervensi gizi adalah suatu tindakan  yang terencana yang ditujukan untuk merubah perilaku gizi, kondisi lingkungan, atau aspek status kesehatan individu.

a.    Tujuan Intervensi Gizi

Mengatasi masalah gizi yang teridentifikasi melalui perencanaan dan  penerapannyterkait  perilaku,  kondisi lingkungan  atau  status  kesehatan individu, kelompok  atau masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizi klien.

b.    Komponen Intervensi Gizi

Intervensi gizi terdiri  dari 2 (dua) komponen yang  saling berkaitan yaitu perencanaan dan Implementasi.

1)    Perencanaan

Langkah langkah perencanaan sebagai berikut :

a)     Tetapkan prioritas diagnosis gizi berdasarkan derajat kegawatan masalah, keamanan  dan kebutuhan pasien. Intervensi diarahkan untuk menghilangkan penyebab  (etiologi  dari  problem),   bila  etiologi tidak dapat ditangani oleh ahli gizi maka intervensi direncanakan  untuk mengurangi tanda  dan gejala masalah (signs/simptoms).
b)    Pertimbangkan panduan Medical Nutrition Theraphy (MNT), penuntun diet, konsensus dan regulasi yang berlaku.
c)     Diskusikan rencana asuhan dengan pasien , keluarga atau pengasuh pasien.
d)    Tetapkan tujuan yang berfokus pada pasien
e)      Bua strategi    intervensi,    misalnya    modifikasi makanan, edukasi /konseling
f )    Merancang  Preksripsi diet.  Preskripsi diet  adalah rekomendasi  kebutuhan zat gizi pasien secara individual, mulai dari menetapkan kebutuhan energi,  komposisi  zat  gizi    yang  mencakup   zat gizi makro dan mikro, jenis diet, bentuk  makanan, frekuensi  makan,  dan  rute  pemberian makanan. Preskripsi diet  dirancang  berdasarkan  pengkajian gizi, komponen diagnosis gizi, rujukan rekomendasi, kebijakan dan  prosedur  serta  kesukaan  dan  nilai- nilai yang dianut oleh pasien /klien.
g)    Tetapkan waktu dan frekuensi intervensi
h)    Identifikasi sumber-sumber yang dibutuhkan

2)    Implementasi

Langkah langkah  implementasi  meliputi :

a)    Komunikasi  rencana   intervensi   dengan  pasien, tenaga kesehatan atau tenaga lain
b)    Melaksanakan rencana intervensi

LANGKAH 4 : MONITORING DAN EVALUASI GIZI

Tujuan Monitoring dan Evaluasi Gizi : Tujuan  kegiatan  ini untuk mengetahui tingkat  kemajuan pasien dan  apakah tujuan  atau hasil yang diharapkan telah tercapai. Hasil asuhan gizi seyogyanya menunjukkan  adanya perubahan perilaku dan atau status gizi yang lebih baik.


Tabel 1. Data yang dicatat dalam rekam medis
Langkah 
Data yang dicatat
Asesmen gizi
1)   Data yang  digali dan perbandingannya dengan  rujukan
standar/kriteria  asuhan gizi
2)   Persepsi, nilai dan motivasi klien/pasien/kelompok  pada saat menyampaikan masalahnya
3) Perubahan pemahaman, perilaku makanan dan hasil laboratorium  dari pasien/klien/kelompok  (pada saat re- asesmen)
4)   Alasan penghentian asesmen gizi (pada saat re-asesmen)
Diagnosis gizi
Pernyataan diagnosis gizi format PES
Intervensi
gizi
1)    Tujuan dan target  intervensi
2)    Rekomendasi  gizi yang spesifik bersifat Individual
3)    Penyesuaian dan justifikasi rencana terapi gizi
4)    Rencana rujukan, bila ada
5)    Rencana follow up, frekuensi asuhan
Monitoring
dan evaluasi gizi
1)    Indikator spesifik yang diukur dan hasilnya
2)    Perkembangan terhadap target/ tujuan
3)    Faktor pendorong maupun penghambat dalam pencapaian tujuan
4)    Hasil/dampak positif atau negatif
5)    Rencana tindak lanjut intervensi gizi, monitoring, terapi dilanjutkan atau dihentikan

 SUMBER : Kemenkes RI. 2014. Pedoman proses asuhan gizi terstandar (PAGT).                   Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.

ASUHAN GIZI

. PEMERINTAH DAERAH PROVINSI...................... RSU ............................... FORMULIR CATATAN ASUH...